Wednesday, August 26, 2009

Saat si KECIL tertidur....




Selalu menyenangkan melihat si KECIL tertidur...tenang dan damai....:)

Dear LORD, I shall not be in want....


for my friend who had just passed a long day ....yesterday....lately...


PSALM 23
The LORD is my shepherd, I shall not be in want. HE makes me lie down in green pastures, HE leads me beside quiet waters, HE restores my soul. HE guides me in paths of righteousness for his name's sake. Even though I walk through the valley of the shadow of death, I will fear no evil, for YOU are with me; your rod and your staff, they comfort me. You prepare a table before me in the presence of my enemies. You anoint my head with oil; my cup overflows. Surely goodness and love will follow me all the days of my life, and I will dwell in the house of the LORD forever.

Sunday, August 23, 2009

Apa Yang Kita Sombongkan

'selalu ada langit di atas langit kawan'...


Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”

Friday, July 31, 2009

She wears my ring....

She wears my ring to show the world that she belongs to me
She wears my ring to show the world she's mine eternally
With loving care I placed it on her finger
To show my love for all the world to see

This tiny ring is a token of tender emotion
An endless pool of love that's as deep as the ocean
She swears to wear it with eternal devotion
That's why I sing, because she wears my ring

Monday, July 13, 2009

‘MATA ARSITEK’

Kemarin, saya menjadi salah satu “Fans dari iR Mag di Facebook’ kepunyaan Pak Dibyo Gahari. Dan saya teringat kembali akan kata kata beliau mengenai kelebihan seorang arsitek yang terletak pada matanya. Silakan lihat di http://www.gallery.dibyogahari.com.

Sementara saya yakin, Pak Dibyo masih handal dengan ilmu arsiteknya (dan tentu dengan fotografinya!), saya sudah mengalami kesulitan sewaktu membuat sketsa renovasi sebuah kamar :( . Saya lebih asik bermain ctrl U di Photoshop daripada membuat bentuk kotak di Autocad. Walaupun saya masih bisa membuat pensil Staedtler 2B tetap runcing dengan memutarnya dan membuat tarikan garis arsitek, tapi saya sudah lupa membuat sketsa manusia…. :(

Jika di Disain grafis, ada istilah ‘clear and white design’, ‘Empty Space Speaks Loud’, di arsitek juga ada ‘Less is more’ nya Mies van de Rohe …hehehe..hampir hampir mirip….. Tapi saya dalam bukan dalam posisi seorang ahli yang berani mengatakan bahwa ilmu arsitek dan disain grafis itu adalah mirip atau sama…tapi belajar dari hobi foto Pak Dibyo, saya berani mengambil kesimpulan bahwa dalam proses belajar (sesuatu yang baru), kita harus total dan tidak boleh setengah setengah…

Terima kasih Pak, saya jadi punya beberapa ide kreatif baru nih..saya share di kemudian hari..Terima kasih sudah memberi inspirasi.. :) (rasanya beliau tidak keberatan websitenya saya share..)

Oh ya, link website diatas itu adalah hasil jepretan matanya pak Dibyo Gahari ya, bukan mata saya :)

Tuesday, July 7, 2009

Learning From The Past....

Sore menjelang malam kemarin, saya ‘terlibat’ pembicaraan seru dengan seorang sobat lama. Adapun topik kami pembicaraan kami adalah mengenai pembelajaran 10 tahun lalu. Ngobrol ngalor ngidul kemana mana, tapi tetep aja ujung ujungnya adalah mengenai pilihan dan keyakinan menjalani pilihan tadi dalam hidup ini….

So, sobat lama…., jangan ragu deh buat memilih….Kita tidak pernah tahu, apakah kita benar atau salah dalam memilih….good luck !

Thursday, April 30, 2009

INDOVISION..OH INDOVISION, andai aku bisa UNTUK TIDAK MEMILIHMU… !!!

Minggu, 26 April lalu, kira kira jam 19.00 remote INDOVISION saya tiba tiba ngadat dan tidak mau berfungsi. Nggak tahu kenapa, yang pasti, besok paginya, Senin, 27 April 2009, jam 08.30 saya sudah ada di kantor Indovision Denpasar di Jl. Diponegoro. Dari Bapak Satpam, saya mendapat informasi jika kantor mereka buka jam 09.00 . No problem, saya pun menduga jam 09.00 itulah jam office hour mereka dimulai. Dan memang, jika saya lihatpun, karyawan mereka sudah mulai berdatangan.

Tunggu punya tunggu, sudah jam 09.05, saya mulai curiga, ruang Customer Service di lantai 1 kok ga buka buka, akhirnya bertanyalah saya ke petugas cleaning service, dan dari dialah, saya tahu, kalo seluruh Customer Service sedang meeting. (bayangkan, seluruh Customer service meeting, di hari Senin, pagi pula, padahal ada customer menunggu di bawah).

Dengan semangat 45, saya langsung naik ke lantai 2, dan setelah memberi penjelasan sedikit kepada Bapak Satpam, dan dibantu dengan seorang staf, saya akhirnya bertemu dengan salah seorang CS mereka yang bernama Ayu Trisna (kalau ga salah ..). Saya jelaskan remote saya rusak, bla bla, dan karena katanya mereka sedang meeting, jadi dia hanya bisa kasih tanda terima sementara. Dan dia berjanji akan memberi kabar, setelah dia selesai meeting.

Tunggu punya tunggu, sampai Selasa belum juga ada telpon dari Ayu Trisna . Istri saya mencoba berkali kali mencoba telpon ke nomor yang diberikan oleh Ayu tadi (265808  itu nomor yang bisa kita temui juga di billboard billboard INDOVISION di seluruh Denpasar ..!!! ). Tapi GA PERNAH ADA YANG ANGKAT .
Sampai akhirnya istrinya menelpon langsung ke HOTLINE JAKARTA , 2 kali, dan sorenya saya menelpon juga langsung ke nomor HOTLINE yang sama dan bicara dengan petugas yang bernama Mas Sukron. So, total kemarin, kami menelpon ke HOTLINE INDOVISION di Jakarta sebanyak 3 x. Dan malamnya, saya mencoba sekali lagi mengirim complain melalui SMS ke nomer SMS Center mereka. (hahaha….)

Pagi ini, Rabu, 29 April saya mendapat SMS dari SMS Center Jakarta (08121069988), isinya : ‘INDOVISION, Plg 301010xxxxxx, kami akan hub cabang bali di no tlp 0361-265808 utk segera jadwalkan kunjungn teknisi ke tempat Anda. Mohon menunggu. Terima kasih’.
Begitu mendapat SMS itu, saya langsung menelpon ke cabang Bali, dan ternyata..aneh, dan ajaib, ada yang angkat dan bicaralah seorang Customer Service, yang kebetulan ada Ayu Trisna sendiri. Dia berjanji akan memfollow dan kasih kabar, katanya hari ini juga.

Sementara, pada saat yang mungkin hampir bersamaan, istri saya mencoba menelpon ke cabang Bali, dan lagi lagi TIDAK ada yang ANGKAT. Akhirnya dia menelpon kembali ke HOTLINE JAKARTA. Dan lagi lagi dijanjikan akan difollow hari ini juga.

Siang, kira kira jam 13.00 akhirnya datanglah teknisi INDOVISION ke rumah. Lengkap dengan peralatan tempurnya. Istrinya saya lalu bertanya apakah dia mengetahui dimana permasalahannya? Dan dengan ringan dia menjawab: “ Saya tidak tahu, bu. Saya hanya diminta untuk datang!”. GUBRAG!!...
Akhirnya istri saya menjelaskan kalau masalah nya hanya pada remote. Lalu si teknisi bertanya lagi : “Remotenya, dimana bu?”. GUBGRAG lagiiii….!!!
Istri saya bilang, sudah diantar langsung hari Senin pagi ke kantor Indovision di Jl. Diponegoro. Dan si teknisi jadi tambah bingung, karena menurut dia, jika permasalahan seperti itu, biasanya langsung diganti dengan remote yang baru, saat itu juga.

Untungnya, dia sedang membawa cadangan remote. Sehingga kami mendapat pinjaman remote warna hitam. (Sebagai informasi, bagi Anda pemegang remote INDOVISION yang berwarna abu abu. Itu adalah tipe remote yang lama. Karena yang baru, warnanya adalah hitam).

Kira kira jam 15.00 akhirnya, datanglah petugas yang lain, yang menukarkan remote hitam tadi dengan remote abu-abu, yang kondisinya fisiknya jauh lebih jelek dibandingkan punya kami sebelumnya. Tapi karena sudah cape berargumentasi, dan yang penting remote bekerja dengan baik. Akhirnya, kami terima remote abu abu tadi.

Sebagai informasi, pada minggu yang sama pula, INDOVISION ibu kami di Kelapa Gading, Jakarta, juga mengalami gangguan. Gambarnya JELEK. Setelah menelpon, teknisi akhirnya datang…3 hari kemudian.
Lalu, adik kami, di Kelapa Gading juga, INDOVISION nya tiba tiba TIDAK ada siaran. MATI MATI MATI. Tidak tahu kenapa. Setelah complain via telpon, akhirnya tiba tiba siaran INDOVISION bisa dinikmati kembali, setelah hampir 6 jam ‘menghilang’.

Ya…begitulah …INDOVISION..OH INDOVISION, andai aku bisa UNTUK TIDAK MEMILIHMU… !!!

Friday, April 24, 2009

Beat the Joomla!

This idea first came when we were discussing about the curriculum changes for our students. Previously, they received Web Design Study, which are Dreamweaver and PHP, which in my opinion PHP is too difficult to be learned by us, Graphic Designers. It was then, that the idea to learn Joomla appear.

As a person whom is fully aware that not all Graphic Designer could be a “Web Designer”, and visa versa, thus based on my 10% Web Design skill, I decided to try to learn Joomla!, alone….at home…

Then, I started to buy a book, and between my hectic schedules at work, I try to spare time to learn Joomla! Before I started, I will explain the basic skill that I count on to try to learn Joomla!

1.Photoshop : (well, i think above 80%)
2.CSS : (0%)
3.Dreamweaver : (20%)
4.Joomla : (0%).
5.PHP (0%)
6.Database / MySql (0%)

I try to re-design my website . Yes, although this type of portfolio website appear to be inappropriate for Joomla!, but the strong determination to conquer Joomla! dare me to go forward…

It turns out, to conquer Joomla!, we have to use our left-side brain, or our logic ability. The very basic concept consisted in the Section, Category and Article. The problems that I had to face then, was to get used to the menus. But if we spent time to try, sooner or later we will get used to the menus.

A more complicated problem occurs when my website is already complete and finished, and about to be uploaded to hosting. There were several parameters in the Configuration.php that has to be changed and several adjustments to the MySql database. After several days trying, with no result, thus screwing the website appearance, I finally decided to made it from the start again, but via online.

So I concluded that :
1. Photoshop, must to mastered. How can we develop picture well, without mastering photoshop?
2. Not necessary to know CSS, but supported with CSS, we can make our own template. (not like me, I only change the template provided)
3. Don’t need to master PHP nor MySql database.
4. Use a good internet connection, especially when we always work on online mode.

I am still a beginner in Joomla!, gonna find a lot of troubles and mistakes, for sure. But by practicing, a lot, I am convince, in time, I will be more better.

Don't worry if you make mistake, how else you can learn?

Monday, April 13, 2009

Kenapa dokter selalu terlambat?

Kenapa dokter selalu terlambat ya?
Kenapa ya, jika jadwal praktek dokter tertulis misalkan 17.00 – 20.00, tapi dia selalu datang diatas jam 17.00 ? padahal, saya yakin , yang buat atau paling tidak menyanggupi jam itu adalah dokter itu sendiri..
Dan kenapa ya, setiap kali datang terlambat, dokter tidak pernah minta maaf atau menunjukkan muka menyesal, tapi pede pede aja tuh…

Kenapa dokter selalu terlambat ya?
Padahal, saya yakin, seyakin yakinnya, kalo dokter itu tahu jika ia menulis jadwal prakteknya 17.00 – 20.00, ia tahu bahwa orang akan mulai berdatangan 30 menit sebelumnya…dan mereka yang berdatangan itu, sudah pasti sedang berada dalam kondisi yang tidak baik, alias sakit…Jadi, mereka harus menunggu si dokter dalam kondisi yang tidak nyaman...

Kenapa dokter selalu terlambat ya?
Lucu, jika tertulis seperti ini :
dr. xyz.
Praktek Senin
15.00 – 18.00 di tempat A
18.00 – 21.00 di tempat B
Emang bisa ya, berangkat dari tempat A ke tempat B, dalam waktu 0 detik?

Jadi, kenapa dokter selalu terlambat ya?

Saturday, April 11, 2009

Mimpi Aneh di Hari Ulang Tahun...

2 malam kemarin, saya bermimpi yang ‘aneh’. Aneh, mungkin karena secara kebetulan, besoknya adalah hari ulang tahun saya. Dalam mimpi itu ceritanya saya mendapat rejeki dari seseorang (entah siapa), yang dengan tiba tiba memberikan sebuah mobil sedan warna biru (birunya mirip biru taxi blue bird..hehehe…). Yang ‘aneh’ dan (mungkin) lucu, itu adalah tidak lama kemudian, mobil saya (yang sekarang) itu dicuri orang. Dan anehnya lagi, tidak seperti pencuri mobil yang biasanya begitu selesai melakukan misinya, terus kabur dan ngebut, si pencuri ini malah santai santai saja, sehingga terjadilah adegan yang mungkin hanya terjadi di dalam mimpi dimana si pencuri melarikan mobil curian, sementara si korban mengikutinya dengan berlari …hehehe…..

Nah, semalam, saya bermimpi lagi. Kali ini lebih seru. Karena jika sebelumnya saya mendapat rejeki mobil, kali ini , entah gimana caranya , saya punya sebuah villa yang sangat besar, berada di atas tebing di pinggir laut, sepanjang mata memandang, hanya terlihat lautan (dan juga sunset pastinya). Yang ‘aneh’ adalah, dalam mimpi itu, diceritakan jika saya dan istri sedang terlibat diskusi mengenai masalah tangga (yang perlu dibuang) dan Andre, anak pertama kali. Mimpi kali ini agak sedikit absurd, jadi agak sulit diceritakan.

Dan yang lebih ‘aneh’ ternyata pada saat yang bersamaan, istri saya pun bermimpi hal yang mirip, yaitu tebing dan air terjun…:)

Well…, yang pasti, pagi ini saya bangun 05.30, membuat kopi dan bersiap beraktivitas kembali.

Selamat jalan mimpi :)

Thursday, January 8, 2009

TRUE TYPE FONT, OPEN TYPE & POSTSCRIPT....

Kita designer selalu bicara soal fonts....berikut sedikit penjelasan mengenai true type font, open type dan postscript font.....

true type font>>
TRUE TYPE pada awalnya adalah jenis font yang diciptakan oleh Apple pada akhir tahun 1980 dan pada awalnya tentu hanya dapat digunakan di Apple Computer. Sejalan perkembangannya, Apple kemudian memberikan lisensi True Type ini kepada Microsoft. Langkah ini sebenarnya hanyalah taktik marketing dari Apple untuk menjauhkan diri dari pesaing utama mereka yaitu Adobe , yang memproduksi ‘Type 1 Font’.
Microsoft kemudian mulai menggunakan True Type Font ini pada tahun 1991 dalam sistem operasi mereka yang baru yaitu Windows 3.1. Sekarang format True Type Font ini adalah format yang paling sering digunakan untuk MAC OS dan Windows.

open type>>
Format OPEN TYPE ini pada awalnya adalah dikembangkan oleh Microsoft yang kemudian mengalami perkembangan yang pesat dengan bergabungnya Adobe System. Format ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 dan hanya dalam 5 tahun, mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam penggunaannya hampir di seluruh dunia.

post script>>
Format post script ini dikembangkan oleh Adobe dan khusus digunakan untuk keperluan ‘professional printing’….:)
Wah, hebat ya……, tapi sebagai produsen utama software software disain grafis, rasanya sah-sah saja jika Adobe membuat sebuah pernyataan seperti itu, (hehehe….).

Jadi kesimpulannya adalah:
TRUE TYPE FONT ternyata pada awalnya adalah kepunyaan APPLE, sedangkan
OPEN TYPE , adalah ‘kepunyaan’ MICROSOFT.
Dan terakhir ‘POST SCRIPT’ ternyata dikembangkan oleh ADOBE.
Jadi semua ternyata hanyalah “MERK DAGANG” saja ya…..
Hebat…….

(Wikipedia)

LOW RES & HIGH RES PHOTO......

Banyak ‘teman-teman awam’ yang masih bingung dengan istilah diatas. Merasa sudah mengirimkan foto / gambar (yang katanya sudah ‘highres’), tapi begitu kita terima dan kita cek, ternyata masih ‘lowres’.
Apa sih bedanya? Berikut saya share point point penjelasannya.

HIGHRES (HIGH RESOLUTION), itu tidak selalu identik dengan foto / gambar yang memiliki ukuran panjang x lebar dalam satuan centimeter yang besar. Pengertian HIGHRES itu sendiri lebih kepada jumlah Pixel yang dimiliki foto / gambar tersebut ( contoh: Kamera 5 MP lebih banyak jumlah Pixelnya daripada Kamera 2 MP, jadinya, foto dari kamera 5M bisa dicetak lebih besar daripada kamera 2MP, tanpa mengurangi kualitas hasilnya)

Nah, HIGHRES atau LOWRES ini lebih sering digunakan jika kita mau mencetaknya. Kebutuhan resolusi minimum untuk mencetak itu adalah 300 dpi (dots per-inci, atau dot per-pixel). Kurang dari itu, foto atau gambar yang kita print akan terlihat ‘jaggy’ alias kotak- kotak, atau orang bilang gambarnya ‘PECAH’.
Dengan bantuan Photoshop, kita dapat mengetahui resolusi sebuah foto/gambar dan jika perlu, kita dapat membuatnya menjadi HIGHRES atau beresolusi 300 dpi. Berikut caranya.

Bukalah file yang dimaksud dengan menggunakan Photoshop. Masuk menu IMAGE dan pilihlah IMAGE SIZE. Pada bagian ‘Document Size’, gantilah satuan ukurannya menjadi ‘Centimeter’, dan tab ‘Resolution’nya menjadi pixels per inci. Jika ‘Resolution’ nya sudah 300 pixel per inci, berarti foto /gambar Anda sudah HIGHRES dan siap dicetak/print. Jika masih 72 pixels per inci, lakukan langkah sebagai berikut : MATIKAN tanda ‘centang’ pada tab ‘Resample Image’ dan pada tab ‘resolution’ tadi, ganti angka ‘72’ menjadi ‘300’. Anda akan lihat bahwa dengan merubahnya menjadi ‘300’, terlihat ukuran Centimeter pun akan ikut berubah menjadi LEBIH KECIL, sementara ‘PIXEL DIMENSIONS’ nya tetap. Klik OK. Foto / gambar Anda sudah HIGHRES. Dan jangan lupa untuk men-SAVE’ foto/gambar Anda tadi (dalam JPEG format).



Ada kalanya, kita harus memperkecil sebuah foto sehingga dapat lebih cepat dikirimkan melalui email. Misalkan kebutuhan foto/gambar tersebut hanya seukuran 6 x 10 cm sementara foto/gambar tersebut setelah kita cek dengan ‘IMAGE SIZE’ Photoshop memiliki ukuran 16 x 23 cm (dengan resolusi 300 pixels per inci, tentunya),lakukan langkah sebagai berikut: AKTIFKAN tanda ‘centang’ pada tab ‘RESAMPLE IMAGE’. Lalu masukan Angka yang diinginkan pada tab ‘WIDTH’ atau ‘HEIGHT’ (pilih salah satu saja). Pastikan tanda ‘centang’ pada ‘SCALE STYLES’ dan ‘CONSTRAIN PROPORTIONS’ aktif. Klik OK, dan foto/gambar Anda akan mengecil tanpa mengurangi ‘Resolution’ nya. Save As dalam format JPEG dan beri nama lain pada file Anda.


Selamat Mencoba,


Salam,
Balipixel

Tuesday, January 6, 2009

Tips Membuat E-NewsLetters 1-2-3

Anda tidak membutuhkan sebuah komputer canggih keluaran terbaru dengan program desain-grafis yang rumit, untuk dapat membuat sebuah e-newsletter yang baik dan tentu saja menarik.Cukup dengan aplikasi Microsoft Office application dan sedikit tips serta latihan, Anda akan dapat mendesain sebuah tampilan e-newsletter yang menarik dan membuat orang tertarik untuk membacanya.

Langkah pertama untuk membuat sebuah e-newsletter adalah menentukan isi, baik teks maupun foto atau gambar untuk ilustrasinya. Buatlah teks yang singkat dan pilihlah foto / gambar yang terbaik menurut anda, serta memiliki resolusi yang cukup tinggi.

Langkah selanjutnya adalah menentukan judul dari e-newsletter Anda. Buatlah judul yang kreatif, beri warna yang menarik. (Tidak ada salahnya jika Anda mencoba untuk melihat barang barang di sekeliling Anda, siapa tahu mata Anda akan ‘terbentur’ dengan warna yang ‘memikat’, atau jika tidak berhasil, cobalah membuka majalah, dan temukan warna yang menarik menurut Anda).

Setelah disain selesai, dan anda puas dengan hasilnya, langkah terakhir adalah membuat versi resolusi rendah dari disain tersebut. Jika Anda menggunakan aplikasi Microsoft Office, Anda dapat membuat hasil akhir pekerjaan Anda dalam format .jpg atau .pdf. Atau jika Anda membuat disain Anda dengan menggunakan aplikasi program Disain Grafis, anda cukup meng-export-nya menjadi format .jpg atau .pdf.

Pastikan besar file Anda tidak lebih besar dari 250 kB, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses downloadnya.

Selamat Mencoba.

Salam,

Balipixel