Sunday, October 26, 2008

Kisah Pohon Tua...

untuk seorang sahabat terbaik yang sepertinya sedang bersusah hati......
Kisah pohon tua ini aku kirim kembali....................................


Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya,tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya. Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. “Pohon yang sangat berguna”, begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi.

Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya,kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku ? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki ?”, begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan. “Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu merasakan siksaan ini ? Sang pohon terus menangis, membasahi tubuhnya yang kering.

Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang panjang. Hingga pada saat pagi menjelang.

“Cittt…cericirit…cittt”. Ah suara apa itu ? Ternyata, ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya. Cittt…cericirit…cittt, suara itu makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru. Satu…dua…tiga…dan empat anak burung lahir ke dunia. “Ah, doaku di jawab-Nya”, begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering,mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah, kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini”, gumam sang pohon dengan berbinar.

Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

diambil dari http://arifperdana.wordpress.com/2007/07/16/kisah-pohon-tua/



Thursday, October 23, 2008

Me and some of my new friends...


For those, who knows me very well and has been friends with me for years....

Maybe, you will be get surprise , when you look at these photos....


But, sure, it's me!!!..hehehe...


Sunday, October 19, 2008

Satu .. Dua... Tiga....

Setelah beberapa hari menunggu kepastian dari adik kami, Elizabeth, dan rencana keberangkatannya ke Singapore untuk memeriksa kondisi kesehatannya, akhirnya semalam, kami mendapat kabar bahwa ia tidak jadi berangkat dan kondisi kesehatannya sudah membaik. Puji Tuhan. Cepet sembuh, ya, De…

Saya memiliki ‘kebiasaan’ baru yang telah saya jalani di 4 minggu terakhir ini. Yaitu berolahraga. Jadi, minggu pagi ini, kami memutuskan untuk pergi ke Niti Mandala untuk sekedar berjalan kaki, sambil mencari matahari pagi:)

Lumayan, pagi ini badan terasa segar juga, walaupun keringat yang keluar kebanyakan bukan karena lari atau tubuh yang bergerak, tapi karena matahari yang cukup menyengat…


Saturday, October 18, 2008

Finally...

Semua berawal pada saat kami berenang sore ini.
Tiba tiba saja, ide untuk membuat blog ini muncul.

Heran, karena saya termasuk orang yang 'malas' bersosialisasi di internet. Butuh 1 tahun untuk menyambut ajakan seorang kawan untuk bergabung di dunia 'friendster' dulu......, dan setelah itu ajakan ajakan kawan untuk bergabung di WAYN, Facebook, hi5, dll, selalu saya ikuti....tapi tetap saja, saya terlalu malas untuk aktif di dalamnya......:)

Saya mencoba mencari alasan, kenapa tiba tiba ide membuat blog ini muncul begitu saja. Well, mungkin karena tadi pagi saya baru saja menghadiri suatu acara seremoni yang telah saya lalui 11 tahun lalu, tapi kali ini dalam posisi dan situasi yang berbeda 360 derajat.....:)
Saya sempat tersenyum sendiri mengingatnya. Apalagi teringat janji saya dulu, jika saya menghadiri acara 'seremoni' seperti ini lagi untuk kedua kalinya.
Ya, hidup tidak pernah bisa diduga... dan penuh dengan kejutan..

Lalu, saya berusaha menemukan alasan kedua, kenapa membuat blog ini. Saya berpikiran blog ini akan menjadi tempat saya dan teman teman berkomunikasi dan saling bertukar cerita dan pengalaman. Jadi, tidak perlu SMS, tidak perlu telpon , dan juga tidak perlu email, saya cukup menulis di blog saya, dan teman teman cukup membacanya dan mereka tahu bagaimana kabar saya...Praktis, Singkat waktu dan efisien....DASAR PEMALAS ..!!!

Tapi, ide tetapkan ide. Dan sebagai designer yang percaya, bahwa 'ide' dan jerawat adalah hal yang bisa muncul kapan saja, dimana saja dan tanpa ada alasan kenapa 'timbulnya', saya lanjutkan membuat blog ini..

Untuk teman teman, 2 cowo terdepan di foto ini adalah jagoan jagoan kami. Andre,(hampir 5 taun) dan Deniel (hampir 10 bulan). Sementara di belakang mereka,Shanny, dia adalah yang tercantik dari kami berempat...

So, Finally..
Here we are....

Greetings from Denpasar,
Anes - Ani - Andre - Deniel....